![]() |
Jasad: Akulturasi Antara Budaya Barat dan Lokal (Sunda) |
Grup band Brutal Death Metal Indonesia yang berasal dari Ujungberung, Bandung. Jasad dibentuk pertama kali pada tahun 1990 oleh Faried, Tito, dan Yuli. Nama Jasad sendiri diusung oleh Yuli yang ketika itu melihat seseorang mengenakan baju bertuliskan Jasad dan kemudian dijadikannya nama bandnya.
Banyak beredar di dunia maya menyebutkan Jasad didirikan tahun 2000. Namun, Jasad sebenarnya sudah ada sejak 1990. Formasi awal Jasad terdiri dari Yuli, Tito, dan Faried. Tahun 1992, mereka mengalami pergantian personel setelah Faried keluar. Dengan formasi kedua yang terdiri dari Yuli, Tito, Hendrik, dan Abut, mereka merilis dua singel yang direkam secara live, yakni Life 'n Die dan Fuckin' Education. Line up Jasad kembali berubah pada 1994. Yayat, Yadi Behom, dan Dani masuk menggantikan Hendrik, Tito, dan Abut. Praktis hanya Yuli satu-satunya personel asli yang masih tersisa. Dengan line up Yadi Behom (vokal), Yayat (gitar), Yuli (bas), dan Dani (drum), Jasad mengeluarkan EP C'est La Vie yang dirilis Palapa Records. Mini album tersebut berisi tiga lagu yakni Belenggu, Riuh, dan Technological Principal. Lagu yang terakhir disebut tercantum dalam kompilasi paling bersejarah, Independent Rebels yang dirilis tahun 1997.
Jasad ditinggalkan Yadi Behom pada 1998. Setahun kemudian giliran Yayat yang cabut. Sebagai gantinya, Jasad menggamit Man dari Injected Sufferaged dan Ferly dari Forgotten. Dengan formasi Man (vokal), Ferly (gitar), Yuli (bas), Dani (drum), Jasad berkibar sebagai salah satu band death metal paling berpengaruh di tanah air.
Rasanya akan basi jika membahas Jasad hanya dari kacamata musik mereka. Itu karena musik yang mereka mainkan sudah tak punya lagi celah untuk dikritisi. Waktu dan jam terbang telah mengantar Jasad pada level musikalitas di atas rata-rata sehingga apa pun yang mereka rilis sudah menjadi jaminan kualitas.
Line up Man, Ferly, Yuli, dan Papap, sanggup bertahan salama satu dekade. Memasuki tahun 2011, Jasad melakukan pergantian personel di posisi drum. Itu pun karena terpaksa setelah Papap mengalami kecelakaan yang cukup parah. Jasad kemudian menggelar audisi. Akhirnya pada tahun 2011 hingga sekarang posisi Dani pada Drum diganti oleh Abaz karena alasan tertentu.
Pada pertengahan maret 2011 Jasad kembali mengeluarkan Albumnya dengan nama Rebirth Of Jatisunda oleh Rottrevore Records dan dipublikasikan oleh Forever Underground Annihilate The Enemy yang dirilis oleh Sevared Records salah satu label ternama dari New York yang berisi 10 track dengan full blasting dan lirik okultisme berdasar-kan sejarah suku sunda Meskipun mereka mengusung musik underground tetapi mereka tetap perduli dengan kelestarian budaya tradisional khususnya budaya sunda tempat mereka berasal.
Vokalis mereka (Man) bersama beberapa musisi underground lainnya memiliki side project yang bernama 'Karinding Attack' yang merupakan semacam sanggar untuk melestarikan alat musik tradisional Sunda yaitu 'Karinding'.
No comments:
Post a Comment