![]() |
Berawal Dari Sketch Book Hingga Doodle Art |
Berawal saat masih duduk di bangku SMP, ketika itu dirinya merasa bosan dengan pelajaran sekolahnya. Hana mencoba membawa sketch book dan drawing pen, sehingga setiap hari menggambar dan menggambar hingga semakin mahir. Lambat laun, teman-teman sekelasnya mengapresiasi karya seni yang dihasilkan oleh Hana. Hana sendiri tertarik dengan doodle art karena doodlart seperti mewakili karakteristik dirinya sendiri.
Kalo kita lihat sekilas dari fotonya, Hana terlihat seperti orang normal lainnya yang cantik, punya senyum yang manis dan berbakat. Tapi siapa yang tau kalo dibalik semua itu ternyata Hana adalah seorang penderita skizofrenia, yaitu gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku.
Sosok Hana yang periang dan ramah kepada lawan bicara, serta lengan yang dipenuhi rajah itu menceritakan secara terbuka mengenai karya seninya. Termasuk diagnosa awal skizofrenia hingga gangguan bipolar yang diidap Hana sampai sekarang.
Kondisi gangguan bipolar dirasakan Hana sejak masa kecil, namun kian menjadi ketika memasuki semester lima jurusan advertising di universitas swasta Jakarta. Dia merasa mengalami naik dan turun mood secara ekstrem. Lantaran kondisi tersebut, Hana mulai menciptakan karakter-karakter (doodle) makhluk kecil dan menamainya bipo, polar, skizo, medico, atau nama-nama obat yang biasa diminumnya, yang menjadi representasi dari halusinasinya.
Saat di bangku SMA, ada salah satu clothing line di Jakarta yang tertarik menggunakan desain Hana. Dari situ lah awal mula desain Hana mulai dilirik, baik oleh perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam kondisi menderita gangguan bipolar dan skizofrenia, gak bikin cewe manis yang satu ini jadi terpuruk dan hancur. Sebaliknya, Hana bisa membuktikan hal yang sebaliknya. Hana bisa melahirkan karya-karya doodle yang unik, yang membawanya memperoleh banyak keberuntungan. Karya-karya dengan desain uniknya mendapat apresiasi dari banyak pihak. Salah satu merk pemantik api terbesar di Indonesia, menggunakan 5 desain milik Hana untuk menjadi desain pemantik api mereka.
Aktivitas Hana sehari-hari adalah membuat karya seni. Mulai dari melukis, menggambar, sampai membuat handycraft. Hana juga pernah mengikuti pameran dengan beberapa artis, baik dari dalam maupun luar negeri di Jakarta. Selain membuat doodle art. Hana juga beberapa kali menjadi narasumber di program televisi atau universitas. Topik yang dibahas adalah tentang kesehatan dan ekonomi kreatif.
Sampai sekarang doodle-doodle Hana telah menjamur dan makin disukai masyarakat umum. Dia berharap agar banyak orang menyukai apa yang di gambarnya.
No comments:
Post a Comment